Politik    Sosial    Budaya    Ekonomi    Wisata    Hiburan    Sepakbola    Kuliner    Film   
Powered by Blogger.

Memuliakan AL-Qu'ran bukan dengan menciumnya




Kebanyakan orang memiliki anggapan khusus atas perbuatan semisal ini. Mereka mengatakan bahwa perbuatan mengecup mushaf tersebut tidak lain kecuali untuk menampakkan pemuliaan dan pengagungan kepada Al-Qur`anul Karim.
Petikan Nasihat dari Al-‘Allamah Al-Muhaddits Al-Imam Al-Albani rahimahullahu
Al-Qur`an yang diturunkan oleh Rabbul ‘Alamin dari atas langit yang ketujuh adalah sebuah kitab yang diagungkan keberadaannya oleh kaum muslimin. Mereka menghormatinya, memuliakan, dan menyucikannya. Namun terkadang pengagungan dan penghormatan tersebut tidaklah sesuai dengan yang semestinya. Artinya, mereka menganggap perbuatan yang mereka lakukan merupakan bentuk pengagungan dan penghormatan terhadap Kalamullah, padahal syariat tidak menyepakatinya.
Satu kebiasaan yang lazim kita lihat di kalangan kaum muslimin adalah mencium/mengecup mushaf Al-Qur`an. Dengan berbuat seperti itu mereka merasa telah memuliakan Al-Qur`an. Lalu apa penjelasan syariat tentang hal ini? Kita baca keterangan Al-’Allamah Al-Muhaddits Al-Imam Al-Albani t berikut ini.
Dalam keyakinan kami, perbuatan mengecup mushaf tersebut hukumnya masuk dalam keumuman hadits:
إِيَّاكُمْ وَمُحْدَثاَتِ اْلأُمُوْرِ، فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
“Hati-hati kalian dari perkara-perkara yang diada-adakan, karena setiap yang diada-adakan merupakan bid’ah dan setiap bid’ah itu sesat.”1
Dalam hadits yang lain disebutkan dengan lafadz:
وَكُلُّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ
“Dan setiap kesesatan itu di dalam neraka.”2
Kebanyakan orang memiliki anggapan khusus atas perbuatan semisal ini. Mereka mengatakan bahwa perbuatan mengecup mushaf tersebut tidak lain kecuali untuk menampakkan pemuliaan dan pengagungan kepada Al-Qur`anul Karim. Bila demikian, kita katakan kepada mereka, “Kalian benar. Perbuatan itu tujuannya tidak lain kecuali untuk memuliakan dan mengagungkan Al-Qur`anul Karim! Namun apakah bentuk pemuliaan dan pengagungan seperti itu dilakukan oleh generasi yang awal dari umat ini, yaitu para shahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, demikian pula para tabi’in dan atba’ut tabi’in?” Tanpa ragu jawabannya adalah sebagaimana kata ulama salaf, “Seandainya itu adalah kebaikan, niscaya kami lebih dahulu mengerjakannya.”
Di sisi lain, kita tanyakan, “Apakah hukum asal mengecup sesuatu dalam rangka taqarrub kepada Allah k itu dibolehkan atau dilarang?”
Berkaitan dengan masalah ini, kita bawakan hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dalam Shahih keduanya, agar menjadi peringatan bagi orang yang mau ingat dan agar diketahui jauhnya kaum muslimin pada hari ini dari pendahulu mereka yang shalih.
Hadits yang dimaksud adalah dari ’Abis bin Rabi’ah, ia berkata, “Aku melihat Umar ibnul Khaththab radhiyallahu ‘anhu mengecup Hajar Aswad dan berkata:
إِنِّي لَأَعْلَمُ أَنَّكَ حَجَرٌ لاَ تَضُرُّ وَلاَ تَنْفَعُ، فَلَوْلاَ أَنِّي رَأَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُقَبِّلُكَ مَا قَبَّلْتُكَ
“Sungguh aku tahu engkau adalah sebuah batu, tidak dapat memberikan mudarat dan tidak dapat memberi manfaat. Seandainya aku tidak melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mencium/mengecupmu niscaya aku tidak akan menciummu.”3
Apa makna ucapan ‘Umar Al-Faruq radhiyallahu ‘anhu, “Seandainya aku tidak melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mencium/mengecupmu niscaya aku tidak akan menciummu.”
Dan kenapa ‘Umar mencium/mengecup Hajar Aswad yang dikatakan dalam hadits yang shahih:
الْحَجَرُ اْلأَسْوَدُ مِنَ الْجَنَّةِ
“Hajar Aswad (batu) dari surga.”4
Apakah ‘Umar menciumnya dengan falsafah yang muncul darinya sebagaimana ucapan orang yang berkata, “Ini adalah Kalamullah maka kami menciumnya”? Apakah ‘Umar mengatakan, “Ini adalah batu yang berasal dari surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa maka aku menciumnya. Aku tidak butuh dalil dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menerangkan pensyariatan menciumnya!”
Ataukah jawabannya karena memurnikan ittiba’ (pengikutan) terhadap Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan orang yang menjalankan Sunnah beliau sampai hari kiamat? Inilah yang menjadi sikap ‘Umar hingga ia berkata, “Seandainya aku tidak melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mencium/mengecupmu niscaya aku tidak akan menciummu….”
Dengan demikian, hukum asal mencium seperti ini adalah kita menjalankannya di atas sunnah yang telah berlangsung, bukannya kita menghukumi dengan perasaan kita, “Ini baik dan ini bagus.”
Ingat pula sikap Zaid bin Tsabit, bagaimana ia memperhadapkan tawaran Abu Bakar dan ‘Umar radhiyallahu ‘anhum kepadanya untuk mengumpulkan Al-Qur`an guna menjaga Al-Qur`an jangan sampai hilang. Zaid berkata, “Bagaimana kalian melakukan sesuatu yang tidak dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam?!”
Sementara kaum muslimin pada hari ini, tidak ada pada mereka pemahaman agama yang benar.
Bila dihadapkan pertanyaan kepada orang yang mencium mushaf tersebut, “Bagaimana engkau melakukan sesuatu yang tidak dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam?”, niscaya ia akan memberikan jawaban yang aneh sekali. Di antaranya, “Wahai saudaraku, ada apa memangnya dengan perbuatan ini, toh ini dalam rangka mengagungkan Al-Qur`an!” Maka katakanlah kepadanya, “Wahai saudaraku, apakah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mengagungkan Al-Qur`an? Tentunya tidak diragukan bahwa beliau sangat mengagungkan Al-Qur`an namun beliau tidak pernah mencium Al-Qur`an.”
Atau mereka akan menanggapi dengan pernyataan, “Apakah engkau mengingkari perbuatan kami mencium Al-Qur`an? Sementara engkau mengendarai mobil, bepergian dengan pesawat terbang, semua itu perkara bid’ah (maksudnya kalau mencium Al-Qur`an dianggap bid’ah maka naik mobil atau pesawat juga bid’ah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah naik mobil dan pesawat, –pent.).”
Ucapan ini jelas salahnya karena bid’ah yang dihukumi sesat secara mutlak hanyalah bid’ah yang diada-adakan dalam perkara agama. Adapun bid’ah (mengada-adakan sesuatu yang baru yang belum pernah ada di masa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam -pent.) dalam perkara dunia, bisa jadi perkaranya dibolehkan, namun terkadang pula diharamkan dan seterusnya. Seseorang yang naik pesawat untuk bepergian ke Baitullah guna menunaikan ibadah haji misalnya, tidak diragukan kebolehannya. Sedangkan orang yang naik pesawat untuk safar ke negeri Barat dan berhaji ke barat, tidak diragukan sebagai perbuatan maksiat. Demikianlah.
Adapun perkara-perkara ta’abbudiyyah (peribadatan) jika ditanyakan, “Kenapa engkau melakukannya?” Lalu yang ditanya menjawab, “Untuk taqarrub kepada Allah!” Maka aku katakan, “Tidak ada jalan untuk taqarrub kepada Allah kecuali dengan perkara yang disyariatkan-Nya.”
Engkau lihat bila salah seorang dari ahlul ilmi mengambil mushaf untuk dibaca, tak ada di antara mereka yang menciumnya. Mereka hanyalah mengamalkan apa yang ada di dalam mushaf Al-Qur`an. Sementara kebanyakan manusia yang perasaan mereka tidak memiliki kaidah, menyatakan perbuatan itu sebagai pengagungan terhadap Kalamullah namun mereka tidak mengamalkan kandungan Al-Qur`an.
Sebagian salaf berkata, “Tidaklah diadakan suatu bid’ah melainkan akan mati sebuah sunnah.”
Ada bid’ah lain yang semisal bid’ah ini. Engkau lihat manusia, sampai pun orang-orang fasik di kalangan mereka namun di hati-hati mereka masih ada sisa-sisa iman, bila mereka mendengar muadzin mengumandangkan adzan, mereka bangkit berdiri. Jika engkau tanyakan kepada mereka, “Apa maksud kalian berdiri seperti ini?” Mereka akan menjawab, “Dalam rangka mengagungkan Allah Subhanahu wa Ta’ala!” Sementara mereka tidak pergi ke masjid. Mereka terus asyik bermain dadu, catur, dan semisalnya. Tapi mereka meyakini bahwa mereka mengagungkan Rabb mereka dengan cara berdiri seperti itu. Dari mana mereka dapatkan kebiasaan berdiri saat adzan tersebut?! Tentu saja mereka dapatkan dari hadits palsu:
إِذَا سَمِعْتُمُ اْلأَذَانَ فَقُوْمُوْا
“Apabila kalian mendengar adzan maka berdirilah.”5
Hadits ini sebenarnya ada asalnya, akan tetapi ditahrif oleh sebagian perawi yang dhaif/lemah atau para pendusta. Semestinya lafadznya: قُوْلُوا (…ucapkanlah), mereka ganti dengan: قُوْمُوْا (…berdirilah), meringkas dari hadits yang shahih:
إِذَا سَمِعْتُمُ اْلأَذَانَ، فَقُوْلُوْا مِثْلَ مَا يَقُوْلُ ثُمَّ صَلُّوْا عَلَيَّ
“Apabila kalian mendengar adzan maka ucapkanlah semisal yang diucapkan muadzin, kemudian bershalawatlah untukku….”6
Lihatlah bagaimana setan menghias-hiasi bid’ah kepada manusia dan meyakinkannya bahwa ia seorang mukmin yang mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah Subhanahu wa Ta’ala. Buktinya bila mengambil Al-Qur`an, ia menciumnya dan bila mendengar adzan ia berdiri karenanya.
Akan tetapi apakah ia mengamalkan Al-Qur`an? Tidak! Misalnya pun ia telah mengerjakan shalat, tapi apakah ia tidak memakan makanan yang diharamkan? Apakah ia tidak makan riba? Apakah ia tidak menyebarkan di kalangan manusia sarana-sarana yang menambah kemaksiatan terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala? Apakah dan apakah…? Pertanyaan yang tidak ada akhirnya. Karena itulah, kita berhenti dalam apa yang Allah Subhanahu wa Ta’ala syariatkan kepada kita berupa amalan ketaatan dan peribadatan. Tidak kita tambahkan walau satu huruf, karena perkaranya sebagaimana disabdakan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
مَا تَرَكْتُ شَيْئًا مِمَّا أَمَرَكُمُ اللهُ بِهِ إِلاَّ وَقَدْ أَمَرْتُكُمْ بِهِ
“Tidaklah aku meninggalkan sesuatu dari apa yang Allah perintahkan kepada kalian kecuali pasti telah aku perintahkan kepada kalian.”7
Maka apakah amalan yang engkau lakukan itu dapat mendekatkanmu kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala? Bila jawabannya, “Iya.” Maka datangkanlah nash dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang membenarkan perbuatan tersebut.
Bila dijawab, “Tidak ada nashnya dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Berarti perbuatan itu bid’ah, seluruh bid’ah itu sesat dan seluruh kesesatan itu dalam neraka.
Mungkin ada yang merasa heran, kenapa masalah yang kecil seperti ini dianggap sesat dan pelakunya kelak berada di dalam neraka? Al-Imam Asy-Syathibi rahimahullahu memberikan jawabannya dengan pernyataan beliau, “Setiap bid’ah bagaimana pun kecilnya adalah sesat.”
Maka jangan melihat kepada kecilnya bid’ah, tapi lihatlah di tempat mana bid’ah itu dilakukan. Bid’ah dilakukan di tempat syariat Islam yang telah sempurna, sehingga tidak ada celah bagi seorang pun untuk menyisipkan ke dalamnya satu bid’ah pun, kecil ataupun besar. Dari sini tampak jelas sisi kesesatan bid’ah di mana perbuatan ini maknanya memberikan ralat, koreksi, dan susulan (dari apa yang luput/tidak disertakan) kepada Rabb kita Subhanahu wa Ta’ala dan juga kepada Nabi kita Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Seolah yang membuat dan melakukan bid’ah merasa lebih pintar daripada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya. Na’udzu billah min dzalik. Wallahu ta’ala a’lam bish-shawab.
(Dinukil dan disarikan oleh Ummu Ishaq Al-Atsariyyah dari kitab Kaifa Yajibu ‘Alaina an Nufassir Al-Qur`an Al-Karim, hal. 28-34)
1 Shahih At-Targhib wat Tarhib, 1/92/34
2 Shalatut Tarawih, hal. 75
3 Shahih At-Targhib wat Tarhib, 1/94/41
4 Shahihul Jami’, no. 2174
5 Adh-Dha’ifah, no. 711
6 Hadits riwayat Al-Imam Muslim dalam Shahih-nya no. 384
7 Ash Shahihah, no. 1803
Dikutip dari http://www.asysyariah.com, Penulis: Al-Ustadzah Ummu Ishaq Al-Atsariyyah,Judul asli :Memuliakan Al-Qur`an Bukan Dengan Menciumnya

6 Cara Agar Orangtua Belajar Sabar dan Mempercayai Anak dalam Melakukan Tugas


Terkadang orang tua ingin sempurna dalam segala hal yang berhubungan dengan tugas rumah tangga. Karena banyak hal yang harus dilakukan, maka segalanya harus cepat dan efisien. Karena itu, terkadang orang tua menjadi tidak sabar ketika ada anak yang mencoba membantu atau mengikuti apa yang mereka lakukan. Padahal, hal itu bisa jadi merupakan salah satu proses belajar yang perlu disikapi dengan kesabaran.
Memang pekerjaan yang dilakukan anak bisa jadi tidak sempurna, membuat pekerjaan jadi lebih lama, atau malah jadi lebih berantakan. Tapi, keuntungan seumur hidup akan diraih jika mereka diberikan kesempatan. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda lakukan untuk lebih menerima proses dan hasil ‘pekerjaan’anak Anda. Lalu, bagaimanakah caranya bersabar?

Belajarlah mempercayai mereka

Cobalah memberikan mereka tanggung jawab yang dapat mereka lakukan untuk usianya. Tahanlah diri Anda ketika melihat ada yang ‘salah’ atau ‘terlalu lambat’. Mulailah memberikan kepercayaan sedari kecil mulai sekarang. Berikut adalah tugas-tugas yang bisa dilakukan anak-anak sesuai usia.
a. Untuk balita, berikan kesempatan untuk mematikan lampu, membereskan mainan, membawa piring, menyeka tumpahan makanannya sendiri.
b. Untuk usia prasekolah, berikan kesempatan untuk menata meja, memberi makan hewan peliharaan, merapikan kamar, dan membukakan pintu untuk tamu.
c. Untuk usia 6-11 tahun, berikan kesempatan untuk membersihkan cermin dan jendela, membawa pakaian kotor, menjawab telpon, mencuci piring, membersihkan kotak sampah, menyapu, merapikan lemari, membantu menyiapkan makanan, melakukan pekerjaan rumah, memesan makanan di restoran, dan meminta bantuan pramuniaga.
d. Untuk usia 12 tahun ke atas, berikan kesmepatan untuk mengecat kamar tidur dan mengatur ulang furnitur, berkebun, merencanakan dan membuat makan malam sebulan sekali, menyapu dan mengepel lantai, menjahit kancing, membuat anggaran untuk belanja liburan, mencuci kendaraan, membersihkan toilet, dan mengganti bohlam.

Mulailah Meminta Bantuan Kepada Mereka

Anda bisa memulai dari meminta bantuan dari hal yang tidak terlalu mengganggu pekerjaan rutin Anda yang tidak diburu waktu. Misalkan, ketika Anda sedang di dapur dan si kecil ingin membantu memotong sayuran, jika Anda terburu waktu, mintalah ia untuk menata meja makan atau mengambilkan piring saji. Seiring waktu, Anda akan terbiasa bekerja sama dengan anak Anda dan menerima ‘kecepatan’ yang bisa ia tunjukkan. Hal ini akan memberikan anak rasa senang karena telah membantu orang lain.

Ciptakan Peluang untuk Berkontribusi Kepada Masyarakat

Peluang yang dimaksud bisa jadi kegiatan formal, seperti kerja bakti atau mempersiapkan pesta kemerdekaan. Bisa juga secara informal, seperti membantu tetangga mempersiapkan pesta pernikahan atau acara keluarga. Atau, bisa saja kontribusi itu berupa hal kecil seperti membantu seseorang di toko yang menjatuhkan sesuatu.

Belajar Lebih Sabar Lagi

Dibutuhkan kesabaran untuk memungkinkan anak-anak waktu untuk mencoba mencari tahu sesuatu yang menantang. Anda juga perlu menumbuhkan kepercayaan diri dalam kemampuan mereka untuk bertahan dan mentolerir frustrasi. Jika perlu, ambilah waktu untuk pelatihan parenting atau pengelolaan emosi agar anda bisa merasakan proses yang menyenangkan bersama anak-anak. Tidak ada yang menyukai tugas yang lebih lama selesai atau lebih berantakan, tetapi Anda akan merasakan kepuasan seiring dengan proses pembelajaran yang dilakukan anak.

Belajar Melakukan Bersama

Biarkan mereka melakukan kesalahan dan belajarlah dari mereka. Pengalaman melakukan, bukan pengalaman melihat orang tua yang melakukan, adalah sangat efektif untuk pembelajaran di masa depan. Ketika mereka merasakan dan melihat kehadiran Anda, kepercayaan dirinya meningkat untuk dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
BELAJARBERSAMA

Biarkan anak Anda mengambil risiko

Jangan secara otomatis berasumsi bahwa dia tidak bisa melakukan sesuatu. Menyalakan dan mematikan kompor, misalnya, adalah sesuatu yang pada  akhirnya harus dipelajari anak-anak untuk melakukannya dengan aman. Ini adalah kecakapan hidup. Memahami bahaya bukan berarti menjauhkannya dari mereka. Memang jauh lebih cepat dan mudah untuk melarang anak-anak mendekati bahaya, namun jauh lebih berarti untuk mengajari mereka cara menanganinya.

Menahan Diri Untuk Mengambil Alih Segalanya

Ajari anak untuk membersihkan kekacauan yang mereka lakukan. Minta mereka untuk membersihkan meja dari tumpahan minuman atau makanan. Minta mereka mengerjakan sesuatu jika lupa mengerjakan. Percayalah pada kemampuan mereka untuk menemukan solusi dengan kesalahan yang mereka buat. Mendukung anak-anak dari usia yang sangat muda untuk mengambil tanggung jawab atas hasil dari tindakan mereka adalah pelajaran yang sangat berguna.
sayangianak.com

gambar nasehat

Petunjuk Rasul dalam Tharah dan Buang Hajat


a. Petunjuk rasul dalam hal buang hajat.
1. Rasulullah ketika hendak masuk WC mengucapkan:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الخُبُثِ والخَبَائِثِ
“ Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari gangguan setan laki-laki dan perempuan.” 
Dan apabila keluar beliau mengucapkan”
غُفْرَانَكَ
(Aku memohon) ampunan-Mu (ya Allah)” 
2. Yang sering beliau lakukan adalah kencing dengan duduk.
3. Beliau istinjak dengan air, dan terkadang dengan batu, dan terkadang menggabungkan keduanya.
4. Beliau beristinjak dengan tangan kirinya.
5. Dan ketika selesai beristinjak dengan air, beliau pukulkan tangannya ke tanah. 
6. Dan tatkalah bepergian dan hendak buang hajat, beliau menjauh ke suatu tempat hingga tidak terlihat para sahabat.
7. Dan terkadang beliau bersembunyi dibalik orang besar, dan terkadang dibalik dahan kurma, dan terkadang dengan pohon di lembah.
8. Dan beliau ketika kencing memilih tempat yang tanahnya lunak. 
9. Dan ketika duduk untuk buang hajat, beliau tidak mengangkat pakaiannya kecuali jika dekat dengan tanah.
10. Dan jika ada orang yang mengucapkan salam kepadanya di saat beliau kencing, beliau tidak menjawabnya.
sumber: islamhouse.com

yang wajib diketahui seorang muslim

TIGA DASAR POKOK YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH SETIAP MUSLIM DAI{ MUSLIMAH:
l. Mengenal Tuhannya. 
2. Mengenal agamanya. 
3. Mengenal Nabinya Muhammad Shailallahu Alaihi wa Sallam
-Jika anda ditanya: Siapa Tuhanmu? Maka iawablah: Tuhanku adalah Allah yang memeliharaku dan memelihara seluruh makhluk di iagat raya melalui karunia-Nya. Dialah sembahanku, tidak ada bagiku sembahan yang haq selain Dia. 
-Jika anda ditanya: Apa agamamu? Jawablah: Agamaku Islam yaitu berserah diri kepada Allah dengan tauhid, dan tunduk kepada-Nya dengan segala kepatuhan, serta melepaskan diri dari segala bentuk syirik dan para pelakunya. 
-Jika anda ditanya: Siapa Nabimu? Jawablalah : Nabiku Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim, Hasyim dari Quraisy dan Quraisy dari Arab dan dari keturunan Ismail bin lbrahim Alahiimassalam.

huruf hijaiyah


MALU DIMANA ENGKAU?

Malu dimana engkau. Alhamdulillah segala puji dan syukur selalu ditimpahkan kepada Allah ta’ala serta selawat dan salam kepada nabi muhammad shallahu alahi wassalam, sahabatnya dan orang mengikuti Beliau.  

Disini saya ingin sedikit bercerita pengalaman pribadi ana, bahwasanya ana beserta teman kelompok ana yang mengikuti kegiatan kofilah dakwah yang diadakan 2 kali dalam setahun, bertepatan pada hari besar umat islam (idul fitri dan idul adha). Pada idul adha tahun ini  1434 H/2013, Ana diamanahkan menjadi ketua rombongan kelompok. kami di utus disalah satu kampung daerah belidaan dusun XI desa belidaan sergai sumut selama 1 minggu.

Di kawasan tempat pelaksanaan kegiatan kami ini, berdekatan dengan dusun XII yang mana mayoritas penduduknya beragama kristen dengan berbagai sektenya. Singkat ceritanya ana mengunjungi ibu pimpinan wirid pengajian yang bernama ibu jamilah. Kami bercerita banyak tentang kondisi masyarakat belidaan dari segi agama yang banyak menguras pikirannya .
Pada posting ana ini, ana mengkhususkan akan pembahasan tentang hilangnya rasa malu seorang muslimah. perbincangan ana dengan ibu jamilah, salah satunya berkaitan akan rusaknya pergaulan remaji yang mengaku dirinya seorang muslimah.

Ibu jamilah mengatakan bahwa sekeliling rumahnya,kebanyakan wanita hamil diluar nikah, astaqfirullah. Namun itulah kenyataannya. Inilah gambaran kehidupan didaerah tersebut. Bagaimana Didaerah lain ? wallahu a’lam

Ketika hilangnya fitrah seorang wanita maka kerusakan yang terjadi,sebagaimana rusaknya bangsa yahudi disebabkan rusaknya wanita. Malu merupakan fitrah alami wanita yang harus terus dipelihara. Islam merupakan agama yang menjaga fitrah itu tetap tertanam. Akan tetapi dizaman ini wanita muslimah lebih condong mengikuti kaum barat yang jelas-jelas bertentangan dengan islam.boleh saja mengikuti mereka dalam hal yang mubah dan tidak menyinggung norma-norma islam.

Wahai saudariku, kembalilah kepada fitrahmu sebagai wanita dan kedudukanmu sebagai muslimah khususnya. Islam bukan agama yang mengkekang wanita, namun islam menjaga wanita agar tetap mulia dan terpelihara dari kerusakan dari internal dan external.

Wahai saudariku, jika kalian punya hati, apakah kalian tega menjerumuskan lelaki kedalam neraka atas ulah saudari merlihatkan aurat saudari kepada yang tidak berhak (selain suami).
Ketahuilah ukhti, bahwa bapak, saudara kandung, kerabat, dan suami akan berdosa setiap kali aurat saudari perlihatkan kepada orang lain.fikir dan sadarilah......!!!!!!! mumpum nyawa masih melekat pada badan.

Berpacaran merupakan sarana yang menjurus kepada pelecehan wanita dan merampas hak suami  nantinya.

Wahai saudari ku, jika engkau ingin tetap terpelihara. Maka tutuplah auratmu, hiasi dirimu dengan ilmu dan akhlak serta hindari pacaran dan memakai wangian keluar rumah.

kumpulankonsultasi.com

do'a bangun tidur


CARA MUDAH AGAR ANAK SEHAT DAN CERDAS

بِسْــــــــــــــــمِ ﷲِ Setelah mengetahui persiapan melahirkan bayi Anda dan bagaimana peran suami disaat proses persalinan, setiap orang tua pasti menginginkan agar anaknya bisa tumbuh sehat dan cerdas, salah satu cara paling mudah agar anak sehat dan cerdas adalah dengan memberikan ASI seperti dalam QS. Al-Baqoroh (2):233 ) yang berbunyi " Dan hendaknya para ibu menyusui anak anak mereka hingga genap dua tahun...". Ternyata setelah diteliti, Asi mempunyai manfaat yang sangat luar biasa bagi proses tumbuh kembang anak. menurut center to prevent childhood Malnu-trition, Maryland USA, apabila dilakukan pemberian ASI dengan benar, dapat mencegah kematian 1,3 juta bayi setiap tahun. Berikut adalah berbagai manfaat Asi dan permasalahan seputar menyusui serta penanggulangan. Manfaat menyusui bagi bayi. 1. Komposisi ASI sesuai kebutuhan. Telah dibuktikan bahwa komposisi ASI berubah sesuai kebutuhan bayi. ASI yang dihasilkan oleh ibu yang melahirkan kurang bulan ternyata berbeda komposisinya dengan ASI yang dihasilkan oleh ibu yang melahirkan cukup bulan, demikian pula ASI yang keluar dihari pertama sampai hari ke-7 ( KOLOSTRUM) berbeda dengan Asi yang keluar pada hari yang ke10-14 dan asi selanjutnya . hal yang demikian tidak akan ditemukan pada Asi pengganti. Subhanalloh, siapa lagi yang bisa menandingi ciptaan Alloh..? 2. ASI tidak menimbulkan alergi. Pada neonatus, sistem lgE belum sempurna, pemberian susu formula akan merangsang aktivitas sistem ini. pada suatu penelitian, bayi yang mendapat ASI ekslusif ( tampa tambahan susu formula ) selama 6 bulan bila terjadi reaksi alergi maka akan lebih ringan dibandingkan yang mendapatkan tambahan susu formula. 3. ASI mengurangi insiden karies dentis Ada yang mengatakan bahwa kadar selenium yang tinggi dalam Asi bersifat melindungi gigi 4. ASI mengurangi maloklusi. Menurut beberapa sumber salah satu penyebab maloklusi rahang adalah kebiasaan lidah yang mendorong rahang kedepan yang timbul akibat menusu dari botol. 5. Asi memberikan keuntungan psikologis. Interaksi ibu dan bayi saat proses menyusui memberikan rasa aman pada bayi. perasaan aman ini penting untuk mengembangkan dasar kepercayaan ( basic sense of trust ) dengan mulai mempercayai orang lain ( IBu ) dan akhirnya mempunyai kepercayaan pada diri sendiri. Manfaat menyusui bagi Ibu Menyusui merangsang involusi uterus, isapan bayi saat menyusui akan merangsang terbentuknya oksitosin yang membantu terjadinya infolusi uterus dan mengurangi terjadinya pendarahan setelah melahirkan menyusui menjarangkan kehamilan, pemberian asi ekslusif selama 6 bulan dapat menjadi pilihan kontrasepsi ASI tidak perlu dibeli menyusui memiliki keuntungan psikologis Menyusui dapat mengurangi insiden karsinoma mammae. Manfaat ASI bgi keluarga Asi tidak merepotkan, keluarga tidak perlu membantu ibu membuat minuman bayi karena sudah tersedia Asi yang selalu siap sedia walaupun sambil istirahat Asi mengurangi pengeluaran belanja Rumah tangga Tehnik Menyusui Bila bayi disentuh pipinya, dia akan menoleh kearah sentuhan mencari cari dengan istilah rooting reflex ( Reflex menoleh ), bantulah dia agar dapat menangkap Papilla Mammae ( PSI ) dengan mulutnya yang sudah terbuka dan dengan posisi yang benar, yaitu sebanyak mungkin areola ( daerah gelap disekitar puting) tertangkap oleh mulut bayi, sehingga muncul reflek menghisap, posisi menyusui bisa dengan duduk, berbaring maupun berdiri, agar lebih nyaman, ibu yang menyusui dengan duduk dapat dibantu dengan menggunakan bantal untuk menopang bayi. Posisi bayi saat menyusui Bayi cukup tenang mulut bayi terbuka lebar bayi menempel betul pada ibu Mulut bayi dan dagu bayi menempel betul pada payudara ibu sebagian besar aerola masuk mulut bayi bayi nampak pelan pelan menghisap dengan kuat papilla mammae ibu tidak terasa sakit telinga dengan lengan bayi berada dalam satu garis lurus. Sebaiknya menyusui tidak terjadwal, karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya, bayi yang sehat dapat mengosongkan payudara sekitar 5-7 menit dan dalam 2jam ASI sudah kosong dari lambung bayi, oleh karena itu dianjurkan untuk menyusui , untuk menjaga keseimbangan besarnya payudara sebaiknya menyusui dari kedua payudara secara bergantian, setiap kali dimulai dengan payudara terakhir yang disusukan. Setelah menetek sebaiknya bayi disendawakan untuk mengeluarkan udara dari lambung supaya bayi tidak muntah saat sehabis menyusu. caranya bayi digendong tegak dengan bersandar pada pundak ibu, kemudian menepuk pundaknya perlahan lahan supaya udara yang terhisap bersama Asi keluar. Penyimpanan ASI ASI pada suhu kamr bisa tahan sampai 6-8 jam ASI yang telah disimpan pada lemari pendingin ( tidak dibekukan ) harus diberikan dalam 2x24 jam sejak ASI tersebut dikeluarkan dari payudara Untuk disimpan lama , ASI harus segera disimpan beku dalam freezer. lemari harus diatur pada posisi yang dingin sekali. pada suhu -18 derajat celcius dapat disimpan sampai 6 bulan. Cara pemberian ASI yang telah disimpan Berikanlah ASI yang tersimpan berdasarkan waktu pemerahan ASI (sesuai tanggal yang tercatat, ASI pertama diperah haruslah diberikan terlebih dahulu). Hangatkan ASI yang tersimpan di kulkas dengan meletakkan botol di wadah berisi air hangat selama lima belas menit, sambil dikocok perlahan. ASI yang telah dibekukan didalam freezer harus dipindahkan ke kulkas semalam sebelumnya, setengah jam sebelum waktu menyusui, hangatkan di dalam wadah berisi air hangat. Periksa suhu ASI sebelum diminumkan kepada bayi Ibu dengan cara meneteskannya ke punggung tangan. Setelah dicairkan, berikan ASI secepat mungkin. PERLU DIINGAT, janganLlah melelehkan atau menghangatkan ASI di microwave sebab banyak zat-zat penting dalam ASI akan hancur. dan juga, panas yang ditimbulkan dari microwave tidak rata, sehingga dikhawatirkan akan berbahaya bagi bayi karena terlalu panas. Pada penyimpanan ASI dengan cara dibekukan , tidak berpengaruh pada komponen kekebalan yang dikandung dalam ASi, apabila ASI akan diberikan pada bayi setelah didinginkan tidak boleh dipanaskan karena akan merusak kualitas asi. yaitu unsur kekebalannya. pada pemanasan 62,5 derajat celcius selama 30 menit unsur seluler tela rusak dan zat kebal ( IgG, IgA, IgM ) yang dikandung menurun kadarnya, bagi ibu yang sibuk, tetap dapat memberikan ASI dengan cara memerasa ASI ( secara Manual/pompa) dan disimpan menurut aturan diatas. Allohu A'lam. ( Oleh dr. Faradilla Litiloli ) dengan beberapa tambahan.
Sumber: http://yusy-azzahro.blogspot.co.id/…/salah-satu-cara-paling…
Yusy-Azzahro.blogspot.com

Ini Dia Penghancur Moral Anak-anak Anda

Paham Islam Liberal Penghancur Moral Umat

Alhamdulillah, shalawat dan salam smeoga senantiasa dilimpahkan kepada nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.

Peranan akhlaq Mulia Dalam Kehidupan Umat Islam:

Tidak diragukan bahwa diantara faktor utama keberhasilan dakwah Nabi shallallahu’alaihi wa sallam dan juga dakwah-dakwah ulama’ ahlli waris beliau ialah akhlakul karimah mereka.

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّهِ لِنتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لاَنفَضُّواْ مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّهِ إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ [ آل عمران 159]

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (Ali Imran: 159)

Betapa dahsyatnya daya pikat akhlaqul karimah, sampaipun kebencian musuh bebuyutanpun terhadap anda dapat luluh sehingga ia berubah menjadi pembela setia.

وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ[ فصلت 34]

“Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan.Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. (Fusshilat: 34)

Benar, demikianlah faktanya, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam mendapat karunia dari Allah berupa akhlakul karimah. Begitu luhur budi pekerti beliau,, sampai-sampai Allah Ta’ala mengabadikan persaksian-Nya tentang keluhuran akhlaq beliau dalam Al Qur’an Al Karim:

وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ [ القلم 4]

Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” Al Qalam 4

Saya yakin saudaraku sekalian telah mengetahui ini. Hanya saja, tahukah anda , apa sejatinya akhlaq beliau? Pernahkah saudara mencari tahu, seperti apa sejatinya akhlaq beliau?

Saudaraku! Dahulu Sa’ad bin Hisyam bin ‘Amir, begitu penasaran ingin mengetahui apa sejatinya akhlak Nabi shallallahu’alaihi wa sallam Untuk mengobati rasa penasarannya, beliau menjumpai ‘Aisyah radhiallahu ‘anha istri Nabi shallallahu’alaihi wa sallam Beliau bertanya:

Wahai Ummul Mukminin! Ceritakanlah kepadaku tentang akhlak Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam Mendapat pertanyaan semacam ini, ‘Aisyah radhiallahu ‘anha memberikan jawaban yang begitu sempurna, dan benar-benar mengambarkan akhlaq Nabi shallallahu’alaihi wa sallam ‘Aisyah radhiallahu ‘anha berkata:

كَان خُلُقُه القُرآن يَرضى لِرضاه ويَسخَطُ لسخطه.

“akhlaq beliau adalah Al Qur’an. Beliau ridha dengan segala yang diridhai dalam Al Qur’an dan murka kepada segala sesuatu yang dimurkai Al Qur’an.”. Riwayat Ahmad, Abu Dawud, Abu Ubaid dan lainnya.

Pada kesempatan lain, Nabi shallallahu’alaihi wa sallam menegaskan bahwa akhlakul karimah adalah inti dari misi dan risalah yang beliau emban:

(ِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ صَالِحَ الأَخْلاَقِ)

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang terpuji.” Riwayat Ahmad dan Al Hakim.

Sudah sewajarnya bila Allah Ta’ala menyiapkan pahala dan balasan begitu besar bagi anda bila anda berhasil memiliki akhlaqul karimah. Anda penasaran ingin tahu, seberapa besar pahala yang dijanjikan kepada anda? Simaklah penjelasan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam berikut:

(أَكْثَرُ مَا يَلِجُ بِهِ الإِنْسَانُ الْجَنَّةَ تَقْوَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَحُسْنُ الْخُلُقِ). رواه أحمد والترمذي

“Hal yang paling banyak menghantarkan orang ke dalam surga ialah ketakwaan kepada Allah Azza wa Jalla dan akhlaq mulia.” Riwayat Ahmad dan At Tirmizy

Pada hadits lain, Nabi shallallahu’alaihi wa sallam juga menjelaskan bahwa akhlakul karimah adalah amalan yang paling besar pahalanya. Timbangan amalan anda akan menjadi berat bila akhlakul karimah termasuk salah satu amalan anda semasa hidup di dunia.

(مَا مِنْ شَىْءٍ أَثْقَلُ فِى الْمِيزَانِ مِنْ حُسْنِ الْخُلُقِ) رواه أحمد وأبو داود وغيره

“Tiada sesuatu amalan yang lebih berat timbangannya dibandingkan dengan akhlaq yang terpuji.” Riwayat Ahmad, Abu Dawud dan lainnya.

Saudaraku! Ini adalah pahala di akhirat, dan tidak perlu kawatir dengan pahala di dunia. Dengan akhlakul karimah anda menjadi orang yang paling mulia dan terhormat, walaupun anda bukan keturunan darah biru dan tidak memiliki harta kekayan atau jabatan.

(إِنَّ خِيَارَكُمْ أَحَاسِنُكُمْ أَخْلاَقًا) متفق عليه

Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kalian adalah orang yang paling akhlaqnya.” Muttafaqun ‘alaih.

Saudaraku! Saya yakin anda semua terpanggil untuk menjadi orang tersebut. Orang termulia, terhormat di dunia dan kelak di akhirat paling cepat masuk surga. Akan tetapi tahukah anda, bagaimana caranya mengaplikasikan akhlaq mulia?

Temukan jawabannya pada penjelasan Al Munawi berikut ini: “Akhlak terpuji ialah mengamalkan kebajikan, dan menjauhi segala perilaku hina. Yang demikian itu dikarenakan akhlak terpuji mendorong anda untuk menjauhkan diri dari dosa, tindak memalukan, dan menghiasi diri dengan perangai terpuji. Bila demikian adanya, anda pasti berbuat jujur, berperangai lembut, rajn beribadah kepda Ar Rahman (Allah) dan bergaul dengan cara-cara yang baik pula. Sebagaimana andapun pastilah senantiasa bermanis muka, menyambung silaturrahmi, dermawan, pemberani dan perangai terpuji lainnya.” (Faidhul Qadir 2/670).

Anda bisa bayangkan: Betapa damai dan indahnya rumah tangga anda bila seluruh anggota keluarga anda sebagaimana yang digambarkan oleh Al Munawi di atas. Dan betapa makmurnya negri kita bila seluruh komponen masyarakat kita mewujudkan gambaran Al Munawi yang begitu sejuk dan indah. Dahulu sebagian orang bijak menyatakan:

وَإِنَّمَا الأُمَمُ الأَخْلاَقُ مَا بَقِيَتْ     #     فَإِنْ هُمُ ذَهَبَتْ أَخْلاَقُهُمْ ذَهَبُوا

Sejatinya kejayaan suatu masyarakat tercermin pada akhlaqnya bila akhlaq mereka telah pudar, niscaya kejayaan merekapun sirna.

Saya kira anda tidak meragukan kebenaran hal ini. Bukankah demikian saudaraku?

Islam Liberal Membuka Lebar Dua Pintu Kerusakan Moral

Sangat mengherankan bila pada saat ini sebagian orang yang mengaku sebagai umat Islam berusaha mengikis habis akhlaq mulia umatnya.

Coba anda simak ucapan berikut ini: “Misalnya, perlindungan akal diwujudkan dalam bentuk pelarangan minuman keras (khamar). Jadi, haramnya khamr itu bersifat sekunder dan kontekstual. Karena itu, vodka di Rusia bisa jadi dihalalkan, karena situasi di daerah itu sangat dingin.” ([1])

Saya yakin, bila anda renungkan ucapan ini, niscaya segera terbetik dalam pikiran anda satu pertanya: bila demikian adanya, bagaimana halnya bila saya tinggal di pegunungan, atau sedang mendaki gunung? Apa dibolehkan juga untuk minum arak, atau minuman memabukkan lainnya, guna menghangatkan badan?

Dan berapa batasan dingin yang menjadikan vodka atau khamr menjadi halal?

Simak pula ucapan berikut ini: “Jilbab intinya adalah mengenakan pakaian yang memenuhi standar kepantasan umum (public decency). Kepantasan umum tentu sifatnya fleksibel dan berkembang sesuai perkembangan kebudayaan manusia. Begitu seterusnya.”([2]) Bila standar pakaian Islami adalah kepantasan umum, maka apakah muslimah yang pergi ke Kute, atau tempat-tempat rekreasi lainnya di pulau Bali dibenarkan untuk mengenakan pakaian layaknya yang dikenakan oleh turis yang berkunjung ke sana? Bagaimana pula halnya dengan kaum muslimat yang hobi berenang, mungkinkah mereka dibolehkan untuk berbikini ria? Dan bagaimana pula halnya dengan kaum muslimin yang tinggal di negri-negri kafir?

Ketahuilah saudaraku, sejatinya pola pikir ini jauh-jauh hari telah didengungkan oleh nenek moyang setiap para penganut islam liberal, yaitu Abu Jahal dan orang yang serupa dengannya.

وَلَوِ اتَّبَعَ الْحَقُّ أَهْوَاءهُمْ لَفَسَدَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ وَمَن فِيهِنَّ بَلْ أَتَيْنَاهُم بِذِكْرِهِمْ فَهُمْ عَن ذِكْرِهِم مُّعْرِضُونَ

“Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu. (QS: Al-Mukminun-71)

Tidak heran bila para penganut islam liberal begitu berang dengan undang-undang pornografi dan porno aksi.

Mungkin anda bertanya: untuk mengetahui jawabannya, ada baiknya bila kita merenungkan dua hadits berikut:

Hadits pertama:
(الخَمْرُ أُمُّ الخَبَائِثِ) رواه الطبراني وغيره

“Khamr adalah induk segala perbuatan keji.” (HR. At Thabrani)

Hadits kedua :
(مَا تَرَكْتُ بَعْدِى فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ) متفق عليه

“Sepeninggalku, tidaklah ada godaan yang paling berbahaya atas kaum lelaki dibanding godaan wanita.” (HR. Muttafaqun ‘alaih)

Tidak diragukan lagi bila kedua hal ini, khamr dan godaan wanita telah menguasai jiwa seseorang, niscaya kebinasaanlah yang menimpanya. Dan bila kedua hal ini telah merejalela di suatu masyarakat, niscaya masa depannya luluh lantah.

Mungkin karena merasa doktrin di atas, kurang manjur, sehingga para penganut islam liberal membuat perangkap mematikan lainnya. Perangkap keji itu diungkapkan oleh salah seorang dari mereka dengan ucapannya: “Islam sebetulnya lebih tepat disebut sebagai sebuah “proses” yang tak pernah selesai, ketimbang sebuah “lembaga agama” yang sudah mati, baku, jumud, dan mengukung kebebasan. Ayat : “inna al dina ‘inda allah al Islam (QS 3:19), lebih tepat diterjemahkan sebagai: “Sesungguhnya jalan religiusitas yang benar adalah proses yang tak pernah selesai menuju ketundukan (kepada Yang Maha Benar).”([3])

Dan simak pula hasil akhir yang diharapkan oleh para pejuang liberalisme yang tergambar pada ucapan berikut:“Islam harus diperlakukan sebagai organisme atau makhluq hidup, bukan sebagai pahatan mati yang dimonopoli oleh ulama pada abad ke-9 M saja. Sebagai organisme, maka Islam harus berkembang sesuai perjalanan kedewasaan umat manusia,”([4]) sedangkan Islam yang diajarkan dan diterapkan oleh Rasulullah e bersama sahabatnya adalah Islam historis, partikular, kontekstual, dan itu adalah salah satu kemungkinan bagi penerjemahan di muka bumi terhadap agama Islam yang bersifat universal, oleh karena itu ia mengatakan:“Umat Islam tidak sebaiknya mandek dengan melihat contoh di Madinah saja, sebab kehidupan manusia terus bergerak menuju perbaikan dan penyempurnaan.”([5])

Luar biasa, para pejuang liberal menganggap teladan Nabi shallallahu’alaihi wa sallam telah usang dan kadaluwarsa, sehingga harus diganti dengan teladan baru yang lebih segar menurut mereka.

Saudaraku! Tidak perlu anda terlalu hanyut dalam keheranan dengan pemahaman aneh yang diperjuahkan oleh para penganut Islam liberal. Jauh-jauh hari, Nabi shallallahu’alaihi wa sallam telah mengabarkan tentang keberadaan orang-orang yang semacam ini. Beliau shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

(لَيَكُونَنَّ مِنْ أُمَّتِى أَقْوَامٌ يَسْتَحِلُّونَ الْحِرَ وَالْحَرِيرَ وَالْخَمْرَ وَالْمَعَازِفَ ، وَلَيَنْزِلَنَّ أَقْوَامٌ إِلَى جَنْبِ عَلَمٍ يَرُوحُ عَلَيْهِمْ بِسَارِحَةٍ لَهُمْ ، يَأْتِيهِمْ – يَعْنِى الْفَقِيرَ – لِحَاجَةٍ فَيَقُولُوا ارْجِعْ إِلَيْنَا غَدًا . فَيُبَيِّتُهُمُ اللَّهُ وَيَضَعُ الْعَلَمَ ، وَيَمْسَخُ آخَرِينَ قِرَدَةً وَخَنَازِيرَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ) رواه البخاري

“Akan ada dari umatku yang menghalalkan perzinaan, sutra (untuk kaum lelaki), khamer dan alat-alat musik. Sungguh akan ada sebagian orang yang bertempat tinggal di sisi gunung tinggi, hewan ternak mereka selalau kembali ke rumah mereka pada petang hari. Pada suatu hari datanglah seorang fakir yang terhimpit oleh kebutuhan, akan tetapi pemilik rumah tersebut berkata: Hendaknya besok saja engkau datang kemari. Selanjutnya pada malam hari, Allah menimpakan azab kepada pemilik rumah itu, dan menjatuhkan gunung tersebut atas mereka. Sedangkan yang selamat dari mereka telah dirubah wujudnya menjadi kera dan babi hingga hari qiyamat.” (HR. Al Bukhari)

Seluruh Agama Benar Menurut Islam Liberal

Diantara isu utama yang diusung oleh para pejuang Islam Liberal ialah kesamaan agama. Sebagaimana yang ditegaskan pada ucapan berikut:

“Dengan tanpa rasa sungkan dan kikuk, saya mengatakan: semua agama adalah tepat berada pada jalan seperti ini, jalan panjang menuju Yang Maha Benar. Semua agama, dengan demikian, adalah benar, dengan variasi, tingkat dan kadar kedalaman yang berbeda-beda dalam menghayati jalan religiusitas itu. Semua agama ada dalam keluarga besar yang sama, yaitu keluarga pencinta jalan menuju kebenaran yang tak pernah ada ujungnya“.([6])

Di lain kesempatan ia berkata: “Setiap doktrin yang hendak membentuk tembok antara “kami” dan “mereka” antara hizb Allah (golongan Allah) dan hizb syaithan (golongan setan) dengan penafsiran yang sempit atas dua kata itu, antara “Barat” dan “Islam”; doktrin demikian adalah penyakit sosial yang akan menghancurkan nilai dasar Islam itu sendiri, nilai tentang kesederajatan umat manusia, nilai tentang manusia sebagai warga dunia yang satu.”([7])

Tokoh liberal lain dengan tegas menyatakan: Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa semua agama itu pada hakikatnya sama, dan hanya penampilannya saja yang berbeda-beda. Tapi secara keseluruhan, bangunan agama itu nampak sama atau serupa, atau dapat diabsraksikan menjadi sesuatu yang sama.([8])

Sebagai umat islam, saya yakin anda tidak meragukan akan kesesatan paham ini. Karenanya, saya tidak perlu untuk berpanjang lebar mematahkan argumen dan dalil-dalil yang mereka gunakan. Hanya saja pada kesempatan ini saya merasa perlu untuk mengajukan pertanyaan kepada para penganut islam liberal. Semoga pertanyaan ini mendapatkan jawaban yang jujur:

Bila semua agama sama, mengapa para penganut islam liberal tetap menamakan diri sebagai umat Islam, dan tidak berganti agama? Terlebih-lebih mereka beranggapan bahwa agama Yahudi dan nasrani lebih berpengalaman dan dewasa dibanding agama Islam. Salah seorang tokoh liberal berkata:
“Jadi, Islam bukan yang paling benar. Pemahaman serupa, terjadi di Kristen selama berabad-abad. Tidak ada jalan keselamatan di luar gereja. Baru pada 1965 masehi, Gereja katolik di Vatikan merevisi paham ini. Sedangkan Islam yang berusia 1,423 tahun dari hijrah nabi, belum memiliki kedewasaan yang sama seperti Katolik.”([9])

Apakah anggapan bahwa semua agama itu benar mencakup berbagai aliran yang ada di tengah-tengah masyarakat? Sehingga mencakup pemahaman islam darmogandul, ahmadiyah dan lain sebagainya? Bila iya, maka apakah mereka rela bila ada orang yanghendak menerapkan agama darmogandul dan gatoloco terhadap keluarga mereka? Dan bila tidak, maka ini bukti bahwa paham liberal pilih kasih dan tidak memiliki standar yang baku.
Bagaimana pula sikap penganut agama islam liberal dalam menghadapi orang yang berseberangan dengan mereka? Bukankah diantara doktrin utama islam liberal adalah: “Yang berhak menghakimi dan menyalahkan hanyalah Allah”? Bila doktrin liberal ini diterapkan, saya yakin yang terjadi adalah hukum rimba, masing-masing berbuat sesuka hatinya, selaras dengan keyakinan dan fase “proses perjalanan menuju kepada ketundukan (kepada Yang Maha Benar) yang berhasil ia capai?
Diantara prinsip agama Islam adalah manusia diciptakan langsung oleh Allah Ta’ala, bukan melalui proses evolusi alami sebagaimana yang diajarkan dalam paham Darwin. Apakah paham liberal juga dapat menerima paham evolusi bahwa manusia berevolusi ke makhluq lain? Terlebih-lebih dalam ajaran sebagian agama di anut paham “reinkarnasi”. Menurut mereka, manusia bisa bereinkarnasi menjadi makhluk berderajat rendah seperti hewan, dan sebaliknya hewan mampu bereinkarnasi menjadi manusia setelah mengalami kehidupan sebagai hewan selama ratusan, bahkan ribuan tahun. Mungkinkah, paham islam liberal juga menerima idiologi ini? atau mungkin pula mereka sedang berusaha membuktikan tingkat kebenaran idiologi ini, sehingga walaupun mereka masih berwujud manusia, akan tetapi akal pikirannya telah berubah menjadi akal pikiran makhluk lain, kera atau babi atau yang serupa? Andai Charles Darwin hidup di zaman sekarang, mungkin ia akan menjadikan para penganut paham liberal sebagai bukti nyata dari mata rantai ovolusinya “manusia berubah menjadi makhluk lain”.
Penutup.

Apa yang saya uraikan pada tulisan sederhana ini hanyalah upaya sederhana untuk meluruskan pemahaman kita tentang agama yag kita cintai ini. Saya percaya bahwa anda semua merasa terhinakan dengan ulah dan pernyataan-pernyataan para penganut islam liberal. Betapa tidak, anda yang hanya takut kepada Allah, disamakan dengan penakut yang takut dari segala sesuatu, pepohonan, bebatuan, bahkan dari tikus sekalipun. Bangkit dan belalah harga diri anda. Wallahu Ta’ala a’alam bisshawab.

Ditulis oleh ustadz DR. Muhammad Arifin Baderi, MA

Keterangan:

[1] Islam Liberal & Fundamental, hal 245.
[2] Idem, hal 8.
[3] Idem hal 15.
[4] Idem hal 139.
[5] Idem hal : 10.
[6] Idem, hal 15.
[7] Idem, hal 14.
[8] http://islamlib.com/id/artikel/mengapa-semua-agama-itu-benar/
[9] Idem, hal 247.
sumber: konsultasisyariah.com

Tips Agar si Kecil Tetap Aman Bermain Dibawah Terik Matahari Saat Berlibur
Liburan tentu merupakan waktu yang paling ditunggu-tunggu oleh setiap orang. Menghabiskan waktu di luar, bepergian ke tempat yang belum pernah Anda kunjungi apalagi bersama seluruh anggota keluarga, tentu merupakan pengalaman yang tak bisa ditukar dengan apapun. Namun apa jadinya bagi Anda para pasangan yang mempunyai bayi dan anak yang masih kecil, apakah dengan cuaca panas dan terik seperti cuaca sekarang ini, baik bagi mereka untuk berlibur? Mengingat kulit anak-anak apalagi kulit bayi cukup sensitif terhadap sinar matahari, berlibur bisa jadi hal yang buruk untuk mereka karena teriknya matahari bisa saja dengan mudah menyengat kulitnya, menyebabkan iritasi atau bahkan parahnya menyebabkan dehidrasi.
Anakbermain
Untuk menghindari hal tersebut lakukanlah beberapa tips berikut ini:
Jangan membiarkan bayi 0-6 bulan berada dalam teriknya panas matahari siang
Sebisa mungkin jauhkan bayi Anda berkontak langsung dengan teriknya panas matahari siang, bila dia masih berusia 6 bulan ke bawah. Kulit bayi Anda masih terlalu sensitif dan bisa saja dia mengalami iritasi karena teriknya panas matahari. Kulit yang terbakar terik matahari bisa menyebabkan rasa sakit, demam bahkan dehidrasi, terlebih lagi kulit yang terbakar sewaktu buah hati Anda masih belia bisa jadi pemicu melanoma, yaitu salah satu tipe kanker kulit yang paling mematikan. Ditambah lagi kulit yang terbakar bisa menyebabkan timbulnya keriput dikulit si kecil yang mana tak bisa dihilangkan nantinya.
Pelajarilah tata cara pemakaian tabir surya yang baik dan tepat untuk bayi dan anak-anak
Mempelajari tata cara pemakaian tabir surya yang baik dan bagaimana memilih tabir surya yang tepat sangatlah penting karena dengan begitu Anda bisa melindungi bayi dan anak-anak Anda dari terik matahari secara maksimal.
Tempatkanlah buah hati Anda di tempat yang benar-benar terlindungi dari sinar matahari
Usahakanlah agar si kecil tak berkontak langsung dengan sinar matahari siang yang terik, Anda bisa memakai pelindung matahari khusus yang ditempatkan diatas stroller atau baby carrier buah hati Anda atau lebih baik Anda memilih stroller yang telah memiliki UV protection dan menutupi seluruh badan bayi ataupun anak Anda.
Jangan pernah lupa dan malas untuk memberi tabir surya pada si kecil ketika akan bepergian keluar
Memakai tabir surya pada saat akan keluar rumah sangatlah penting. Tabir surya sangat ampuh menahan sinar UV yang begitu kuat yang mana bisa menembus pelindung-pelindung matahari yang Anda gunakan. Ya, memang sungguh mengejutkan bahwa tenyata sinar UV bisa menembus pelindung matahari yang Anda gunakan bahkan berada ditempat-tempat teduh yang tak berkontak langsung dengan sinar matahari sekalipun tak bisa mencegah sebagian sinar UV masuk dan membakar kulit bayi serta anak-anak Anda.
Hal lain yang harus Anda ketahui yaitu di hari dengan cuaca mendung atau berawan sekalipun dimana sinar matahari terhalang oleh awan-awan, sinar UV tetap ada dan bisa membakar kulit bayi ataupun anak Anda walaupun tak secara maksimal. Apalagi tipikal kulit bayi dan anak-anak begitu sangat lembut, sehingga sudah bisa dipastikan akan dengan mudah tersengat sinar UV. Maka tak usah heran bila tiba-tiba buah hati Anda mengalami ruam, kulit merah-merah, atau kulitnya terasa sakit, hal tersebut bisa jadi tanda buah hati Anda sedang mengalami kulit yang terbakar sinar UV.
Gunakanlah pakaian yang terang saat bepergian keluar
Pakailah pakaian dengan warna terang karena pakaian terang tak menyerap panas matahari, sehingga bayi ataupun anak Anda tak kepanasan. Dan sebaliknya hindari pemakaian warna gelap ketika berada dibawah terik matahari karena warna gelap menyerap panas matahari dengan sangat baik.
Gunakanlah tabir surya setiap 2 jam sekali
Mungkin hal ini terlihat berlebihan, tetapi hal ini dilakukan agar si kecil benar-benar terlindungi dari sinar matahari yang bisa membakar kulitnya.
Untuk mendapatkan perlindungan maksimal dari penggunaan tabir surya, jangan lupa untuk mencari tabir surya dengan SPF tinggi atau minimal SPF 15. Selain itu lihatlah apakah tabir surya tersebut memiliki “broad spectrum”? hal ini agar Anda yakin bahwa produk tabir surya tersebut bisa menangkal sinar UVA dan UVB yang mana keduanya sangat berbahaya untuk kulit. Sinar UVB adalah penyebab kulit terbakar dan timbulnya keriput sedangkan sinar UVA menyebabkan kerusakan lebih parah di kulit bagian dalam.
Selain itu, pastikanlah pula bahwa bagian tubuh si kecil yang terlihat harus benar-benar mendapatkan tabir surya seperti, leher belakang, telinga bagian belakang, pundak kaki, dll.
Ingatlah sinar matahari mulai bekerja maksimal antara jam 10 pagi – 4 sore, maka pakailah perlindungan maksimal pada jam tersebut

Bila Anda tak bisa menghindarkan si kecil keluar pada jam tersebut, siapkanlah perlindungan maksimal bagi buah hati Anda sehingga kulitnya benar-benar terhindar dari sinar matahari yang bisa merusak dan membakar kulitnya.


sayangianak.com

Apa itu pengobatan Ruqyah syar'i

Apa itu pengobatan Ruqyah syar'i
image from quran-mp3.net

  Saudaraku yang dirahmati Allah, saat ini, sering kali kita mendengar terapi pengobatan ruqyah namun pengertian yang terlintas dibenak kita adalah terapi untuk mengusir gangguan jin. Hal ini adalah pendapat keliru dan salah kaprah dikalangan masyarakat saat ini. 

  Padahal, ruqyah yang sesuai syar’i adalah sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang disyari’atkan untuk dilakukan bagi setiap muslim pertama kali saat dirinya merasa sakit, baik sakit fisik maupun karena gangguan jin.


Ruqyah (dengan huruf ra’ di dhammah) adalah yaitu bacaan untuk pengobatan syar’i (berdasarkan riwayat yang shahih atau sesuai ketentuan ketentuan yang telah disepakati oleh para ulama) untuk melindungi diri dan untuk mengobati orang sakit. Bacaan ruqyah berupa ayat ayat al-Qur’an dan doa doa yang telah diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Tidak diragukan lagi, bahwa penyembuhan dengan Al-Qur’an dan dengan apa yang diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berupa ruqyah merupakan penyembuhan yang bermanfaat sekaligus penawar yang sempurna bagi penyakit hati dan fisik dan bagi penyakit dunia dan akhirat. Bagaimana mungkin penyakit itu mampu melawan firman-firman Rabb bumi dan langit yang jika firman-firman itu turun ke gunung maka ia akan memporakporandakan gunung gunung. Oleh karena itu tidak ada satu penyakit hati maupun penyakit fisik melainkan ada penyembuhnya.

Allah berfirman, “Katakanlah, ‘AlQur’an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang orang yang beriman.’” (Qs. Fushilat: 44)

Dan di surah Al Isra’ 82, “Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang orang yang beriman.

Dan di surat Yunus ayat 57, “Hai sekalian manusia, sesungguhnya telah datang kepada kalian pelajaran dari Rabb kalian, dan penyembuh bagi penyakit penyakit (yang berada) didalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.

Pada masa jahiliyah, telah dikenal pengobatan ruqyah. Namun ruqyah kala itu banyak mengandung kesyirikan. Misalnya menyandarkan diri kepada sesuatu selain Allah, percaya kepada jin, meyakini kesembuhan dari benda benda tertentu, dan lainnya. Setelah Islam datang, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallammelarang ruqyah kecuali yang tidak mengandung kesyirikan.

Auf bin Malik radhiallahu ‘anhu berkata, “Dahulu kami meruqyah di masa jahiliyyah. Lalu kami bertanya, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu tentang hal itu?’
Beliau menjawab, ‘Tunjukkan kepadaku ruqyah-ruqyah kalian. Ruqyah-ruqyah itu tidak mengapa selama tidak mengandung syirik’.” (HR. Muslim no. 2200)

Al-Qurthubi rahimahullahu berkata, “Hadits menunjukkan bahwa hukum asal seluruh ruqyah adalah dilarang, sebagaimana yang tampak dari ucapannya: ‘Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari segala ruqyah.’ Larangan terhadap segala ruqyah itu berlaku secara mutlak. Karena di masa jahiliyyah mereka meruqyah dengan ruqyah-ruqyah yang syirik dan tidak bisa dipahami maknanya. 

Mereka meyakini bahwa ruqyah-ruqyah itu berpengaruh dengan sendirinya. Ketika mereka masuk Islam dan hilang dari diri mereka yang demikian itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang mereka dari ruqyah secara umum agar lebih mantap larangannya dan lebih menutup jalan (menuju syirik). Selanjutnya ketika mereka bertanya dan mengabarkan kepada beliau bahwa mereka mendapat manfaat dengan ruqyah-ruqyah itu, beliau memberi keringanan sebagiannya bagi mereka. Beliau bersabda, ‘Perlihatkan kepadaku ruqyah-ruqyah kalian. Tidak mengapa menggunakan ruqyah-ruqyah selama tidak mengandung syirik’.

Mencegah Lebih Baik dari Mengobati
Saudariku, sesungguhnya syari’at Islam telah sempurna sehingga tidak ada hal melainkan sudah ada keterangannya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena itu, Allah telah mengabarkan apa apa yang baik bagi seorang hamba dan apa apa yang mesti ditinggalkan dengan segala hikmah yang kita ketahui maupun yang tidak kita ketahui.

Diantara apa yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu berdzikir mengingat Allah dalam setiap keadaan, dzikir pagi dan petang hari, ketika hendak tidur, ketika masuk dan keluar rumah, saat memakai baju, dan lainnya hingga tidur lagi. Jika kita selalu menjaga dzikir dzikir ini pada waktunya, niscaya ia akan mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat, mencegah segala keburukan, mendatangkan berbagai manfaat dan menolak datangnya bahaya.

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Jika Allah akan memberi kunci kepada seorang hamba, berarti Alah akan membukakan (pintu kebaikan) kepadanya dan jika seseorang disesatkan Allah, berarti ia akan tetap berada di muka pintu tersebut.” Bila seseorang tidak dibukakan hatinya untuk berdoa dan berdzikir, maka hatinya selalu bimbang, perasaannya gundah gulana, pikiran kalut, gelisah hasrat dan keinginannya menjadi lemah. Namun bila seorang hamba selalu berdoa dan berdzikir memohon perlindungan kepada Allah dari berbagai keburukan, niscaya hatinya menjadi tenang karena ingat kepada Allah. 

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.” (Qs. Ar Ra’d: 28)

Doa dan dzikir yang dilaksanakan seharusnya adalah doa dan dzikir yang ada tuntunannya dari Rasulullah. Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Dzikir yang paling baik dan paling bermanfaat adalah doa dan dzikir yang diyakini dengan hati, diucapkan dengan lisan, dilaksanakan dengan konsisten dari doa dan dzikir yang dicontohkan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam serta orang yang melakukannya memahami makna dan maksud yang terkandung didalamnya.”

Seorang muslim seharusnya menjaga diri semaksimal mungkin dengan hal hal yang telah disyari’atkan Allah Ta’ala yaitu menjaga AllahTa’ala dengan benar benar mengikhlaskan diri dalam mentauhidkan-Nya, senantiasa bertaqwa, senantiasa berpegang teguh kepada sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, menjauhi bid’ah dan menyelisihi pada pengikut hawa nafsu.

Sumber: Doa dan Wirid, Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawaz & Doa doa Ruqyah , Dr.Khalid bin Abdurrahman al-Jarisi. Penulis: Ummu Mu’aadz, Muroja’ah: Ustadz Aris Munandar.
terima kasih telah membaca artikel ini tentang "
Apa itu pengobatan Ruqyah syar'i"

sumber: kumpulankonsultasi.com

 
Copyright © 2015 Mutiara Islam. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Template by Creating Website and CB Blogger