Politik    Sosial    Budaya    Ekonomi    Wisata    Hiburan    Sepakbola    Kuliner    Film   
Home » » 6 Cara Agar Orangtua Belajar Sabar dan Mempercayai Anak dalam Melakukan Tugas

6 Cara Agar Orangtua Belajar Sabar dan Mempercayai Anak dalam Melakukan Tugas

Posted by Mutiara Islam on Friday, October 23, 2015


Terkadang orang tua ingin sempurna dalam segala hal yang berhubungan dengan tugas rumah tangga. Karena banyak hal yang harus dilakukan, maka segalanya harus cepat dan efisien. Karena itu, terkadang orang tua menjadi tidak sabar ketika ada anak yang mencoba membantu atau mengikuti apa yang mereka lakukan. Padahal, hal itu bisa jadi merupakan salah satu proses belajar yang perlu disikapi dengan kesabaran.
Memang pekerjaan yang dilakukan anak bisa jadi tidak sempurna, membuat pekerjaan jadi lebih lama, atau malah jadi lebih berantakan. Tapi, keuntungan seumur hidup akan diraih jika mereka diberikan kesempatan. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda lakukan untuk lebih menerima proses dan hasil ‘pekerjaan’anak Anda. Lalu, bagaimanakah caranya bersabar?

Belajarlah mempercayai mereka

Cobalah memberikan mereka tanggung jawab yang dapat mereka lakukan untuk usianya. Tahanlah diri Anda ketika melihat ada yang ‘salah’ atau ‘terlalu lambat’. Mulailah memberikan kepercayaan sedari kecil mulai sekarang. Berikut adalah tugas-tugas yang bisa dilakukan anak-anak sesuai usia.
a. Untuk balita, berikan kesempatan untuk mematikan lampu, membereskan mainan, membawa piring, menyeka tumpahan makanannya sendiri.
b. Untuk usia prasekolah, berikan kesempatan untuk menata meja, memberi makan hewan peliharaan, merapikan kamar, dan membukakan pintu untuk tamu.
c. Untuk usia 6-11 tahun, berikan kesempatan untuk membersihkan cermin dan jendela, membawa pakaian kotor, menjawab telpon, mencuci piring, membersihkan kotak sampah, menyapu, merapikan lemari, membantu menyiapkan makanan, melakukan pekerjaan rumah, memesan makanan di restoran, dan meminta bantuan pramuniaga.
d. Untuk usia 12 tahun ke atas, berikan kesmepatan untuk mengecat kamar tidur dan mengatur ulang furnitur, berkebun, merencanakan dan membuat makan malam sebulan sekali, menyapu dan mengepel lantai, menjahit kancing, membuat anggaran untuk belanja liburan, mencuci kendaraan, membersihkan toilet, dan mengganti bohlam.

Mulailah Meminta Bantuan Kepada Mereka

Anda bisa memulai dari meminta bantuan dari hal yang tidak terlalu mengganggu pekerjaan rutin Anda yang tidak diburu waktu. Misalkan, ketika Anda sedang di dapur dan si kecil ingin membantu memotong sayuran, jika Anda terburu waktu, mintalah ia untuk menata meja makan atau mengambilkan piring saji. Seiring waktu, Anda akan terbiasa bekerja sama dengan anak Anda dan menerima ‘kecepatan’ yang bisa ia tunjukkan. Hal ini akan memberikan anak rasa senang karena telah membantu orang lain.

Ciptakan Peluang untuk Berkontribusi Kepada Masyarakat

Peluang yang dimaksud bisa jadi kegiatan formal, seperti kerja bakti atau mempersiapkan pesta kemerdekaan. Bisa juga secara informal, seperti membantu tetangga mempersiapkan pesta pernikahan atau acara keluarga. Atau, bisa saja kontribusi itu berupa hal kecil seperti membantu seseorang di toko yang menjatuhkan sesuatu.

Belajar Lebih Sabar Lagi

Dibutuhkan kesabaran untuk memungkinkan anak-anak waktu untuk mencoba mencari tahu sesuatu yang menantang. Anda juga perlu menumbuhkan kepercayaan diri dalam kemampuan mereka untuk bertahan dan mentolerir frustrasi. Jika perlu, ambilah waktu untuk pelatihan parenting atau pengelolaan emosi agar anda bisa merasakan proses yang menyenangkan bersama anak-anak. Tidak ada yang menyukai tugas yang lebih lama selesai atau lebih berantakan, tetapi Anda akan merasakan kepuasan seiring dengan proses pembelajaran yang dilakukan anak.

Belajar Melakukan Bersama

Biarkan mereka melakukan kesalahan dan belajarlah dari mereka. Pengalaman melakukan, bukan pengalaman melihat orang tua yang melakukan, adalah sangat efektif untuk pembelajaran di masa depan. Ketika mereka merasakan dan melihat kehadiran Anda, kepercayaan dirinya meningkat untuk dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
BELAJARBERSAMA

Biarkan anak Anda mengambil risiko

Jangan secara otomatis berasumsi bahwa dia tidak bisa melakukan sesuatu. Menyalakan dan mematikan kompor, misalnya, adalah sesuatu yang pada  akhirnya harus dipelajari anak-anak untuk melakukannya dengan aman. Ini adalah kecakapan hidup. Memahami bahaya bukan berarti menjauhkannya dari mereka. Memang jauh lebih cepat dan mudah untuk melarang anak-anak mendekati bahaya, namun jauh lebih berarti untuk mengajari mereka cara menanganinya.

Menahan Diri Untuk Mengambil Alih Segalanya

Ajari anak untuk membersihkan kekacauan yang mereka lakukan. Minta mereka untuk membersihkan meja dari tumpahan minuman atau makanan. Minta mereka mengerjakan sesuatu jika lupa mengerjakan. Percayalah pada kemampuan mereka untuk menemukan solusi dengan kesalahan yang mereka buat. Mendukung anak-anak dari usia yang sangat muda untuk mengambil tanggung jawab atas hasil dari tindakan mereka adalah pelajaran yang sangat berguna.
sayangianak.com

SHARE :
CB Blogger

Post a Comment

 
Copyright © 2015 Mutiara Islam. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Template by Creating Website and CB Blogger