Politik    Sosial    Budaya    Ekonomi    Wisata    Hiburan    Sepakbola    Kuliner    Film   
Home » » HIKMAH DAN ADAB ZIARAH KUBUR

HIKMAH DAN ADAB ZIARAH KUBUR

Posted by Mutiara Islam on Tuesday, April 21, 2015


Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Robb sekalian alam. Sholawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad, keluarga, sahabat dan pengikutnya sampai hari kiamat.
Islam adalah agama yang paling mulia di sisi Allah, karena Islam dibangun diatas agama yang wasath (adil) diseluruh sisi ajarannya, tidak tafrith (bermudah-mudahan dalam beramal) dan tidak pula ifrath (melampaui batas dari ketentuan syari’at). Allah berfirman :
“Dan demikian pula, Kami telah menjadikan kalian (umat Islam) umat yang adil dan pilihan ….” (Al Baqarah: 142)
Ziarah kubur termasuk ibadah yang mulia di sisi Allah bila dilandasi dengan prinsip wasath (tidak ifrath dan tidak pula tafrith). Tentunya prinsip ini tidak akan terwujud kecuali harus diatas bimbingan sunnah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam. Barangsiapa yang menjadikan Rasulullah sebagai suri tauladan satu-satunya, sungguh ia telah berjalan diatas hidayah Allah . Allah Subhanahu wata’ala berfirman :
 “Dan jika kalian mentaati (nabi Muhammad ), pasti kalian akan mendapatkan hidayah (dari Allah ).” (An-Nuur: 54
Dahulu Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam melarang para sahabatnya untuk berziarah kubur sebelum disyari’atkannya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda :
“Sesungguhnya aku dahulu telah melarang kalian untuk berziarah kubur, maka sekarang berziarahlah! Karena dengannya, akan bisa mengingatkan kepada hari akhirat dan akan menambah kebaikan bagi kalian. Maka barangsiapa yang ingin berziarah maka lakukanlah, dan jangan kalian mengatakan ‘hujr’ (ucapan-ucapan batil).” (H.R. Muslim), dalam riwayat (HR. Ahmad): “dan janganlah kalian mengucapkan sesuatu yang menyebabkan kemurkaan Allah.”
Al Imam An-Nawawi berkata: “Sebab (hikmah) dilarangnya ziarah kubur sebelum disyari’atkannya, yaitu karena para sahabat di masa itu masih dekat dengan masa jahiliyah, yang ketika berziarah diiringi dengan ucapan-ucapan batil. Setelah kokoh pondasi-pondasi Islam dan hukum-hukumnya serta telah tegak simbol-simbol Islam pada diri-diri mereka, barulah disyari’atkan ziarah kubur. (Al Majmu’: 5/310)
Tidak ada keraguan lagi, bahwa amalan mereka di zaman jahiliyah yaitu berucap dengan sebatil-batilnya ucapan, seperti berdo’a, beristighotsah, dan bernadzar kepada berhala-berhala/patung-patung di sekitar Makkah ataupun di atas kuburan-kuburan yang dikeramatkan oleh mereka.
Tujuan Disyari’atkannya Ziarah Kubur
Para pembaca, marilah kita perhatikan hadits-hadits dibawah ini:
1. Hadits Buraidah bin Hushaib , Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya aku dahulu telah melarang kalian untuk berziarah kubur, maka (sekarang) berziarahlah karena akan bisa mengingatkan kalian kepada akhirat dan akan menambah kebaikan bagi kalian.” (HR. Muslim)
dari sahabat Buraidah juga, beliau berkata: “Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam telah mengajarkan kepada para sahabatnya, bilamana berziarah kubur agar mengatakan:
“Assalamu’alaikum wahai penduduk kubur dari kalangan kaum mukminin dan muslimin. Kami Insya Allah akan menyusul kalian. Kalian telah mendahului kami, dan kami akan mengikuti kalian. Semoga Allah memberikan ampunan untuk kami dan kalian.” (HR. Muslim 3/65)
2. Hadits Abu Sa’id Al Khudri dan Anas bin Malik Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam:
“sekarang berziarahlah ke kuburan karena sesungguhnya di dalam ziarah itu terdapat pelajaran yang besar… . Dalam riwayat sahabat Anas bin Malik : … karena dapat melembutkan hati, melinangkan air mata dan dapat mengingatkan kepada hari akhir.” (H.R Ahmad 3/37-38, dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ahkamul Janaiz hal: 228).
3. Hadits ‘Aisyah :
“Dahulu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam pernah keluar menuju kuburan Baqi’ lalu beliau mendo’akan kebaikan untuk mereka. Kemudian ‘Aisyah bertanya kepada Rasulullah tentang perkara itu. Beliau berkata: “Sesungguhnya aku (diperintahkan oleh Allah) untuk mendo’akan mereka.” (HR. Ahmad 6/252 dishahihkan oleh Asy Syaikh Al Albani , lihat Ahkamul Janaiz hal. 239)
Dalam riwayat lain, ‘Aisyah bertanya: “Apa yang aku ucapkan untuk penduduk kubur? Rasulullah berkata: “Ucapkanlah:
“Assalamu’alaikum wahai penduduk kubur dari kalangan kaum mukminin dan muslimin. Semoga Allah memberikan rahmat kepada orang-orang yang mendahului kami ataupun yang akan datang kemudian. Dan kami Insya Allah akan menyusul kalian.” (HR. Muslim hadits no. 974)
Dari hadits-hadits di atas, kita dapat mengetahui kesimpulan-kesimpulan penting tentang tujuan sebenarnya dari ziarah kubur:
a. Memberikan manfaat bagi penziarah kubur yaitu untuk mengambil ibrah (pelajaran), melembutkan hati, mengingatkan kematian dan mengingatkan tentang akan adanya hari akhirat.
b. Memberikan manfaat bagi penghuni kubur, yaitu ucapan salam (do’a) dari penziarah kubur dengan lafadz-lafadz yang terdapat pada hadits-hadits di atas, karena inilah yang diajarkan oleh Nabi , seperti hadits Aisyah dan yang lainnya.
Bilamana ziarah kubur kosong dari maksud dan tujuan tersebut, maka itu bukanlah ziarah kubur yang diridhoi oleh Allah . Al-Imam Ash-Shan’ani rahimahullah mengatakan: “Semuanya menunjukkan tentang disyariatkannya ziarah kubur dan penjelasan tentang hikmah yang terkandung padanya yaitu agar dapat mengambil ibrah (pelajaran). Apabila kosong dari ini (maksud dan tujuannya) maka bukan ziarah yang disyariatkan.” (Lihat Subulus Salam, 2/162)

Macam-macam ziarah kubur
Pertama: ziarah yang disyariatkan
Yaitu ziarah yang disunnahkan (diajarkan) oleh Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam dan dia mendorong umatnya untuk melakukannya. Syarat-syaratnya adalah:
1-      Ziarah tersebut dilakukan tanpa perlu mempersiapkan bekal (melakukan safar), berdasarkan sabda Rasulullah – dalam hadist Abu Said-:
“tidak boleh melakukan perjalanan ibadah (karenakeberkahan tempat) kecuali ketiga masjid; masjid haram, masjidku ini, dan masjid Aqsa”. (H.R. Syaukani).
2-      Peziarah tidak boleh mengucapkan perkataan yang diharamkan seperti menangis (dengan keras), mengusap kuburan dan perbuatan lainnya yang diharamkan, berdasarkan sabda rasulullah – dalam haist Buraidah-:
“Dan aku melarang kalian dari ziarah kubur, maka siapa yang ingin untuk menziarahinya maka lakukanlah, dan janganlah dia mengatakan hujran (perkataan yang buruk)”. (H.R. Nasai-hadist shahih).
3-      Ziarah tersebut sebaiknya dilakukan oleh kaum pria. Karena Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda dalam hadist Abu Hurairah -: “Beliau melaknat wanita-wanita yang sering menziarahi kuburan”. (H.R Tirmizi dan Ibnu Majah- hadist shahih).
Ziarah Yang Dilarang (Tidak Disyariatkan)
1-      Melakukan ziarah kubur dengan tujuan bertawassul dengan mereka (guna disampaikan kepada Allah. Misalnya dengan mengatakan “ya Allah aku meminta kepadamu dengan hak para penghuni kuburan ini, atau dengan hak pengisi kuburan ini, atau dengan hak si pulan, atau dengan jasad si fulan, atau dengan kedudukan si fulan, atau dengan hak nabi fulan, atau dengan hak rasul engakau, atau dengan kedudukan mereka. Semua ini merupakan hal yang buruk yang dilarang. Karena orang tersebut telah berdo’a dan beribadah kepada allah tidak sesuai dengan syariat-Nya. Rasulullah –bersabda: “siapa yang membuat amalan yang baru dalam urusan (agama) kami ini yang tidak ada sumbernya maka amalan itu tertolak.” (H.R. Syaukani).
2-      Ziarah kubur untuk berdo’a kepada penghninya, atau melakukan nazar untuk mereka (penghuni kuburan), atau menjadikan merreka sebagai perantara yang dia yakini akan memberikan syafaat baginya disisi Allah, atau dia meminta dari mereka supaya istrinya bisa (dijadikan) hamil, atau dia meminta manfaat dari mereka dan lain sebagainya. Ini semua merupakan perbuatan syirik besar terhadap Allah ta’ala. Allah berfirman:
 “dan orang-orang yang kamu seru (sembah ) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari. Jika kamu menyeru mereka, mereka tiada mendengar suaramu; dan kalau merreka mendengar, merreka tidak dapat memperkenankan permintaan. Dan di hari kiamat mereka akan mengingkari kemusyrikanmu dan tidak ada yang dapat memberi keterangan kepadamu sebagaimana yang diberikan oleh Yang Maha Mengetahui. (Q.S. Fathir: 13-14).
Orang –orang yang meminta kepada penghuni kuburan, mempersekutkan merreka dengan Allah (seperti yang dilakukan di kuburan Badawi, Dasuqi, Zainab, Husain dan lainnya), mereka menyembah Allah di kuburan tersebut dengan melakukan thawaf, I’tikaf, dan menjadikan penghuni kuburan itu sebagai penyebab untuk mendapatkan manfaat atau mudharat, hendaklah kita mengetahui hal-hal berikut ini:
a-         Mereka mendapat laknat dari Allah, sebagaimana sabda Rasulullah:
“laknat Allah terhadap orang-orang yahudi dan nasrani yang menjadikan kuburan para nabi mereka sebagai masjid.” Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “beliau mengingatkan (melarang) apa yang telah mereka lakukan.” (H.R. Syaukani).
b-      Mereka itu termasuk kedalam orang yang disebutkan dalam sabda Rasulullah – dihadist Abu Hurairah: “semoga Allah memerangi orang-orang yahudi, mereka menjadikan kuburan nabi mereka sebaga masjid.” (H.R.Syaukani).
c-   Mereka adalah mahluk yang buruk disisi Allah, sebagaimana sabda Rasulullah- dalam hadist Ibnu  Mas’ud-:  “sesungguhnya diantara manusia yang buruk adalah orang-orang yang mendapati hari kiamat dalam keadaan hidup, dan orang-orang yang menjadikan kuburan sebagai masjid.” (H.R. Ahmad, dan Ibnu Majah-hadist hasan).
Sunnah Dan Adab Ziarah Kubur
a-      Melakukan ziarah kubur. Lakukanlah ziarah kubur sesuai dengan syari’ah, berdasarkan sabda Rasulullah – dala sebuah hadist buraidah -:
“Sungguh saya sebelumnya melarang kalian dari ziarah kubur, sungguh sudah diizinkan bagi muhammmad untuk menziarahi kuburan ibunya, maka berziarah kuburlah kalian, karena sesungguhnya ziarah tersebut mengingatkan kalian dengan akhirat.” (H.R. Tirmizi- hadist shahih).
b-      Disunnahkan bagi para penziarah untuk mengingat akhirat, hendaklah hatimu menjadi lembut dan air matamu keluar, berdasrka sabda Rasulullah-:
“Sebelumnya saya melarang kalian dari ziarah kubur , ziarahlah ke kuburan, karena ziarah tersebut akan melembutkan hati, mengeluarkan air mata, mengingat akhirat dan janganlah kalian mengucapkan perkataan yang buruk.” (H.R. Hakim-haadist shahih)
c-      Disunnahkan bagi bagi para peziarah untuk mengingat kematian, berdasarkan sabda Rasulullah – dalam hadist Abu Hurairah-: “Ziarahilah kubur itu karena dia akan mengingatkan dengan akhirat.” (H.R. Muslim, Abu Daud dan lainnya).
d-      Disunnahkan bagimu ketika menziarahi kuburan orang muslim untuk mengucapkan do’a yang diajarkan Rasulullah – dalam hadist Abu Hurairah-:
“Bahwasanya Rasulullah – mendatangi kuburan, beliau mengucapkan: “assalamualaikum (keselamatan bagi kalian) wahai penghuni kubur, dan kami insya Allah akan menyusul kalian.” (H.R. Muslim).
Atau mengucapkan do’a yang bersumber dari Rasulullah- dalam hadist Buraidah – dia berkata:
“Rasulullah – mengajari mereka (para sahabat) apabila mereka berangakat ke kuburan. Diantara mereka ada yang mengucapkan sepserti yang terdapat dalam riwayat Abu Bakar  (yaitu) “keselamatan bagi kalian wahai penghuni kampung ini”, dan diriwayat zuhar: “keselamatann untuk kalian wahai penghuni kubur dari orang-orang mukmin dan muslim, kamai insyaAllah akan menyusul kalian, kami memohon keselamatan dari Allah untuk kami dan untuk kalian.” (H.R. Muslim).
Do’a-do’a ini hanya diucapkan apabila engkau melakukan ziarah ke kuburan orang-orang islam saja. Adapun mengingat kematian, mengingat akhirat, melembutkan hati dan mengeluarkan air mata maka semua itu dilakukan ketika menziarahi kuburan orang-orang isalm dan juga kuburan orang kafir.
e-      Disunnahkan bagimu untuk menziarahi kuburan secara umum, meskipun itu adalah kuburan orang kafir sehingga kamu ingat dengan kematian dan akhirat, tetapi tidak boleh mendo’akan ampunan untuk orang-orang kafir. Dalam hadist Abu Hurairah – dia berkata:
“Nabi menziarahi kuburan ibu beliau, beliau menangis dan membuat orang yang di sekeliling beliau juga menangis. Beliau bersabda: aku memohon izin kepada tuhanku untuk dibolehkan meminta ampunan untuk ibuku, tetapi aku tidak diizinkan (melakukannya), dan aku meminta izin untuk menziarahi kuburannya, maka tuhanku mengizinkannya. Ziarahilah kuburan , karena dia akan mengingatkan kalian dengan kematian”. (H.R. Muslim).
f-       Jika anda wahai muslim melewati kuburan orang kafir maka kabarkanlah mereka tentang neraka, karena Nabi- bersabda kepada seorang arab badui dalam hadist Ibnu Umar-:
“Dimanapun kamu melewati kuburan orang musyrik maka kabarlah dia akan neraka.” (H.R. Ibnu Majah- hadist shahih).
Beberapa Hukum Yang Terkait Dengan Ziarah Kubur
1-      Larangan duduk diatas kubur, berdasarkan sabda Rasulullah- dalam hadist Abu Hurairah-:
“lebih baik bagi seseorang duduk di atas bara hingga terbakar bajunya dan sampai kekulitnya daripada dia duduk diatas kuburan.” (H.R. Muslim).
2-      Tidak memakai sandal ketika berjalan diantara kuburan, karena Rasulullah-melihat seorang laki-laki berjalan diantara kuburan dengan kedua sandalnya, beliau bersabda: “wqhqi pemqkai sabtiyatain (sandal kulit), lepaskanlah keduanya,” (H.R. Ibnu Majah-hadist hasan dari Basyir bin al-Khushashiyah-)
3-      Tidak menjadikan kuburan sebagai ‘Ied tempat perayaan berdasarkan sabda Rasulullah-:
“janganlah kalian menjadikan kuburanku sebagai ‘Ied (hari raya), dan jangan pula kalian menjadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan. Berselawatlah kepadaku, karena sesngguhnBerselawatlah kepadaku, karena sesungguhnya shalawat kalian tersebut akan sampai kepadaku dimanapun kalian berada.” Syekh Ibnu Taimiyah menyebutkan: hadist ini diriwayatkan oleh Sa’id bin Manshur-hadist shahih). Ied adalah istilah yang dipakai untuk pertemuan umum yang biasa dilakukan (tradisi), bisa dilakukan secara tahunan, bulanan atau pekanan. (Syekh Muhammad bin Syamil bin Matha’in Syaibah, Kitab Tauhid ibadah: 262-267).
Akhirnya, semoga Allah mengampuni semua dosa kita dan memberikan ilmu yang bermanfaat kepada kita, ilmu yang membuahkan amal yang kelak mengantarkan kita ke surag-Nya. Aamiin. Allahu a’lam.

SHARE :
CB Blogger

Post a Comment

 
Copyright © 2015 Mutiara Islam. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Template by Creating Website and CB Blogger