Politik    Sosial    Budaya    Ekonomi    Wisata    Hiburan    Sepakbola    Kuliner    Film   
Home » » APAKAH SEMUA AGAMA SAMA?

APAKAH SEMUA AGAMA SAMA?

Posted by Mutiara Islam on Tuesday, April 21, 2015


Sungguh sangat memprihatinkan atas sebagian orang yang mengklaim (mengaku) bahwa: “semua agam sama”. Dan yang lebih mengenaskan lagi slogan ini di lontarkan oleh orang yang mengatasnamakan dirinya intelektual muslim, cendikiawan muslim dan para aktivis jebolan perguruan tinggi islam. Sesunggunya propaganda kepada teori penyatuan agama ini merupakan makar tipuan terbesar yang ditujukn kepada islam dan kaum muslimin yang dihembuskan oleh orang-orang yahudi dan nasrani yang bersatu padu dengan alasan yang sama, yaitu kebencian terhadap islam dan keinginan untuk menghancurkannya. Mereka membungkusnya dengan slogan-slogan yang mentereng (menakjubkan) yang pada hakikatnya adalah tipu daya dan dusta. Itulah tipu daya mereka yang Allah Ta’ala telah gambarkan dalam firman-Nya:
“mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka dapat mengembalikan kamu dari agamamu kepada kekafiran seandainya mereka sanggup.
Targe
Target utama dan dampak negatif propaganda penyatuan agama
t utama dan dampak negatif propaganda penyatuan agama
Syaikh Bakar Abu Zaid dalam kitabnya al-ibtholu linazhoriyyatil-kholthi Bain Dinil-Islam wa Ghoirihi minal-Adyan beliau menyebutkan target utama propaganda penyatuan agama dan dampak negatifnya antara lain:
1.      Menimbulkan kebimbangan terhadap islam serta mengacaukan kaum muslimin
2.      Menjebak kaum muslimin dengan jalan menebar syahwat dan syubhat (kerancuan). Sehingga pada akhirnya seorang muslim hidup diantara jiwa yang mengambang dan jiwa yang sadar.
3.      Mendangkal agama islam dan kandungannya.
4.      Membuat kaidah-kaidah yang bertujuan meniadakan dan memvakumkan ajaran islam, melumpuhkan kaum muslimin, serta mencabut dan membasmi akar keimanan dari dalam hati mereka.
5.      Memutus tali persudaraan di antara kaum muslimindi seluruh negeri. Lalu mengantinya denganpersaudaraan baru yang terkutuk, yaitu persaudaraan yahudi dan nasrani.
6.      Bertujuan menghapus hukum-hukum islam yang diwajibkan atas kaum muslimin terhadap yahudi, nasrani dan orang-orang kafir lainnya yang tidak memeluk islam dan tidak meninggalkan agama mereka.
Kemudian yang menjadi target utama adalah: melebarkan sayap kekuasaan orang-orang kafir, yahudi ,nasrani dan orang-orang komunis diseluruh dunia, khususnya terhadap dunia islam dan lebih khusus lagi terhadap terhadap dunia arab dan terutama sekali terhadap dunia islam dan lebih khusus lagi terhadap pusat dunia islam dan ibu kotanya, yaitu jazirah arab. Dengan sebuah tipu daya yang dirancang oleh orang-orang kafir secara matang demi menggempur islam dan kaum muslimin dengan segala macam cara. Muali dari bidang pemikiran , kebudayaan, ekonomi, politik, dengan melegalkan pasa bebas yang tidak berhukum dengan hukum islam, tidak ada kepatuhan dan ketaatan kepada norma-norma islam, tidak tertarik mencari usaha halal, sehingga praktik riba menjamur di mana-mana, kejahatan merajalela di setiap tempat, hati nurani dan akal sehat pun lumpuh, kekuatan jahat semakin menguat dalam mengahadapi setiap perkara yang sejalan dengan fitnah insani dan syari’at lurus.
Itulah beberapa target dan tujuan propaganda keji itu! Dan merupakan musibah yang lebih besar lagi, adanya segelintir oknum dari kalangan kaum muslimin dan orang-orang yang mengaku muslim bahkan intelektual muslim menyambut positif propaganda tersebut!! Wal-iyadzu billah.
Penyatuan agama dari sudut pandang islam
Menurut hukum islam, propaganda semacam itu adalah bid’ah, sesat dan kufur langkah menuju dosa dan seruan kepada pemurtadan. Propaganda tersebut sangat bertentangan dengan dasar-dasar akidah islamiya, merobek kehormatan para rasul dan kehormatan risalah Ilahi, membatalkan kebenaran al-qur’an, membatalkan fungsi al-qur’an yang mengapus kitab suci sebelumnya, membatalkan fungsi dinul-isalam yang menghapus syari’at-syari’at sebelumnya dan membatalkan status Muhammad rasulullah sebagai rasul penutup yang membawa risalah terakhir. Propaganda itu secara syar’I jelas diyakini keharamannya berdasarkan seluruh sumber-sumber hukum dalam islam, berdasarkan al-qur’an, as-Sunnah, dan ijma’ para ulama. (lihat fikh-Nawazil: 2/59).
Penyatuan agama ini jelas-jelas telah bertentangan dengan firman Allah:
“sesungguhnya agama (yang diridhoi) di sisi Allah hanyalah islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi al-Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Baran siapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. (QS. Ali Imron: 85).
Islamlah satu-satunya agama yang diterima di sisi Allah Ta’ala
Kita yakini bersama bahwa islam adalah agama yang ajarannya universal (menyeluruh). Islam satu-satunya agama yang mendapatkan legitimasi (pengakuan) dari sang pemiliknya yaitu Allah Ta’ala. Dengan islam pulalah Allah Ta’ala menyempurnakan kenikmatan dan meridhoi islam sebagai agama, dan agama selain islam tidak akan diterima disisi-Nya. Hal ini dijelaskan dalam salah satu firmannya: “Barang siapa mencari agama selain islam, maka sekali-kali tidak akan diterima (agama itu) daripadanya, dan di akhirat termasuk orang-orang yang merugi”. (QS. Ali Imron: 85).
Kewajiban setiap orang memeluk agama islam
Agama islam mencakup seluruh kemaslahatan yang terkandung di dalamnya agama-agama terdahulu. Islam memiliki keistimewaan, yaitu cocok dan sesuai untuk setiap masa, tempat, dan kondisi umat. Hal ini ditegaskan dalam salah satu firman Allah Ta’ala:
“Dan kami turunkan kepadamu al-Qur’an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain.” (QS. al-Maidah: 48).
Harus diingat bahwa islam tidak tunduk kepada masa, dan kondisi umat sebagaimana yang diklaim (dinyatakan) oleh sebagian orang. Apabila umat manusia menginginkan  keselamatan dunia dan di akhirat, maka mereka harus masuk islam dan tunduk dalam melaksanakan syari’at islam; sebagaiman dijelaskan dalam salah satu sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam:
“demi jiwa Muhammad berada di tangannya, tidaklah ada seorangpun dari kalangan umat ini yahudi dan nasrani yang mendengar kabar tentangku kemudian dia mati dalam keadaan tidak beriman terhadap apa yang aku di utus dengannya (yakni islam) kecuali dia akan menjadi penghuni neraka”. (HR. Muslim: 153).
Oleh karena itu, seorang muslim yang beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai Rabbnya, Islam sebagai agamanya, dan Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai Rasulnya, tidak boleh menyambut seruan ini, tidak boleh pula terlibat dalam perkumpulan-perkumpulannya atau seminar-seminarnya. Bahkan harus menolaknya, memperingatkan dari bahayanya, mencelanya dan mengusirnya dari lingkungan-lingkungan muslimin. Sebab seruan ini adalah seruan yang kufur, menyesatkan yang mengajak untuk murtad secara sempurna dari Islam, bertolak belakang dengan prinsip-prinsip aqidah, melanggar kehormatan para rasul dan risalahnya, menolak kebenaran Al Qur’an, menolak bahwa Islam sebagai penghapus syariat-syariat sebelumnya. Seruan ini adalah seruan yang tertolak secara syariat, tidak sesuai dengan fitrah yang suci, diharamkan secara pasti dengan seluruh dalil-dalil dari Al Qur’an dan As Sunnah serta ijma’ (kesepakatan ulama). Oleh karena itu, bila seruan ini muncul dari seorang muslim, maka ini adalah kemurtadan yang nampak dan kekufuran yang terang-terangan.” (Lihat Al Ibthal li nazhariyatil Khalath, hal. 15).
Waspadalah terhadap penyatuan agama
Propaganda kepada penyatuan agama islam dengan agama-agama lainnya yang telah menyimpang dan  dihapus dengan syari’at islam merupakan kemurtadan yang nyata dan kekufuran yang jelas. Karena secara berani dan terang–terangan propaganda itu telah mencabut sendi-sendi dinul-islam, baik dalam aspek aqidah, amaliyah dan lainnya. Hukum ini merupakan kesepakatan yang tidak boleh diselisihi oleh kaum muslimin. Propaganda ini merupakan kancah peperangan baru melawan kaum salibis dan melawan manusia yang keras permusuhannya terhadap kaum muslimin, yaitu yahudi dan orang-orang musyrik. Ini adalah perkara yang sangat serius, bukan main-main!
Simaklah firman Allah berikut ini dengan cermat hingga permasalahan menjadi gamblang bagi setiap muslim yang tentunya selalu membaca kalam ilahi agar dia terlepas dari kebingungan dibawah gemerlap slogan-slogan dusta!
“itulah ayat-ayat Allah yang kami bacakan kepadamu dengan sebenarnya; maka dengan perkataan manakah lagi mereka akan beriman sesudah (kalam) Allah dan keterangan-keterangan. (QS.al-Jatsiyah: 6).
Untaian fatwa ulama
Mengingat bahayanya seruan ini terhadap islam dan mulimin, maka para ulama dari Lajnah Ad Daimah Lil Ifta’ yang diketuai oleh Asy Syaikh Abdul ‘Aziz bin Abdullah bin Baz rahimahullah mengeluarlkan fatwa yang berkenaan dengan hal tersebut. Inilah terjemahan naskah fatwanya:
“sesungguhnya seruan kepada penyatuan agama, jika dilakukan oleh seorang muslim, maka hal itu berarti kemurtadan yang nyata dari islam, karena bertentangan dengan-dengan prinsip-prinsip akidah, meridhai kekufuran kepada Allah, menolak kebenaran al Qur’an dan menolak fungsi sebagai penghapus seluruh kitab sebelumnya, dan menolak islam sebagai penghapus seluruh syari’at , dan agama sebelumnya. Berdasarkan hal tersebut tertolak secara syari’at, dan haram secara pasti dengan seluruh dalil-dalil syar’I dari AL Qur’an, As Sunnah dan ijma’ (raf’ul litsa dar ALm. 76).
Sebagai penutup, kami mengajak kaum muslimin seluruhnya untuk berhati-hati terhadap orang-orang yang mengatakan “semua agama sama” dan penyatuan antara pengikut nabi Musa Isa dan Muhammad dibawah slogan “seruan kepada penyatuan agama” “pendekata antar agama” dan “ persudaraan antar agama” . karena teori ini ditelan bulat-bulat oleh pentolan–pentolan wihdatul wujud dan kaum sufi dari golongan ekstrem syiah rofidhoh dan keyakiinan ini pula yang banyak dianut oleh orang-orang yang telah dikuasai ilmu filsafat. Yang pada dasarnya ini adalah makar (tipu daya) orang-orang yahudi dan nasrani untuk menjauhkan kaum muslimin dari ajaran islam yang lurus dan permusuhan mereka kepada islam.
APA

SHARE :
CB Blogger

Post a Comment

 
Copyright © 2015 Mutiara Islam. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Template by Creating Website and CB Blogger